Memang Judi | Sejarah Sabung Ayam | Memang Judi

, , , , ,

Memang Judi | Sejarah Sabung Ayam

Memang Judi -  Siapa yang tidak kenal dengan Sabung Ayam ? Bagi kalian yang perna tinggal di kampung atau bermain ke kampung kakek dan nenek nya pasti pernah meliat anak kecil bahkan orang dewasa yang menggendong seekor ayam jago untuk di adu . Atau mungkin anda sendiri perna melakukannya ?



Adu ayam jago / sabung ayam adalah permainan adu dua ekor ayam dalam sebuah kalangan atau arena. Kedua ayam jago akan diadu hingga salah satu kabur atau bahkan mati. Mungkin sepintas terlihat sadis bagi kalian yang tidak suka kekerasan . Tapi tahukan kalian kalau sabung ayam dilakukan bukan hanya untuk kepuasan semata , tapi memiliki arti yang lebih dalam.

Pasti kalian pernah mendengar cerita rakyat Cindelaras , seorang pemuda yang mimiliki ayam sakti dan di undang oleh raja Jenggala saat itu yaitu Raden Putra . Sang raja mendengar tentang kesaktian ayam yang di miliki oleh Cindelaras dan ingin mengadu nya dengan ayam yang dia miliki . Sang raja mengajak Cindelaras untuk bertaruh , taruhan yang di ajukan raja kepada Cindelaras cukupumencengangkan . Cindelaras akan di pancung jika dia kalah tetapi apabila sang raja kalah maka dia akan menyerahkan semua harta yang dia miliki . Akhirnya ayam yang di miliki oleh sang raja berhasil dikalahkan dan disana sang raja mengetahui bahwa Cindelaras merupakan anaknya yang hilang .

Berbeda dengan pulau jawa , di Bali sabung ayam di pakai untuk ritual keagamaan . Di bali sabung ayam disebut Tajen . Tajen disebut juga tabuh rah adalah salah satu yadnyan (upacara) dalam masyarakat Hindu di Bali . Tujuan dari ritual keagamaan ini adalah mengharmoniskan hubungan manusia dengan bhuana agung . Yadnya ini adalah runtutan dari  upacara yang menggunakan sarana hewan kurban seperti ayam , babi , itik , kerbau dan bergabai jenis hewan peliharaan lainnya . Sebelum melakukan upacara persembahan terlebih dahulu dilakukan perang sata / atau pertarungan ayam . Pertarungan ayam atau yang biasa di kenal dengan sabung ayam ini merupakan simbol dari perjuangan hidup.



Dalam kebudayaan Bugis , sabung ayam merupakan kebudayaan yang telah melekat lama . Menurut M Farid W Wakkulau , Manu' (Bugis) atau Jangang (Makassar) berarti ayam , merupakan kata yang sangat melekat dalam kehidupan masyarakat bugis Makassar . Gilbert Hamonic mengatakan bahwa kultur bugis sangat kental dengan mitologi ayam . Bahkan Raja Gowa XVI , I Mallombasi Daeng Mattawang Sultan Hasanuddin , mempunyai gelar " Haaantjes van het Oosten" yang artinya "Ayam Jantan dari Timur " .

Dalam kitab La Galigo diceritakan tokoh utama  dalam kitab tersebut , Sawerigading , mempunyai hobi melakukan sabung ayam. Bahkan jaman dahulu dalam kebudayaan Bugis tidak disebut pemberani seseorang jika tidak memiliki kebiasaan minum arak (angnginung ballo) , judi (abbotoro'), dan adu ayam (massaung manu') .

Bahkan dalam buku sejarah fakta membuktikan bahwa awal konflik dan  perang antara dua negara adikuasa , penguasa semenanjung barat dan timur jazirah Sulawesi Selatan , Kerajaan Gowa dan Bone diawali dengan "Massaung Manu" , pertarungan antara Manu Bakkana Bone melawan Jangang Ejana Gowa . 



Pada tahun 1562 , Raja Gowa X , I Mariogau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tunipalangga Ulaweng (1548-1565) melakukan kunjungan resmi ke Kerajaan Bone dan disambut sebagai tamu negara. Kedatangan tamu negara tersebut dimeriahkan dengan acara 'massaung manu'. Oleh Raja Gowa , Daeng Bonto mengajak sang raja bertaruh dalam sabung ayam tersebut. Taruhan Raja Gowa 100 katie emas sedangkan Raja Bone mempertaruhkan segenap orang Panyula (satu kampung) . Sabung ayam antara dua raja penguasa semenanjung timur dan barat tersebut bukan sekedaar pertarungan sabung ayam biasa tapi mempertaruhkan kesaktian dan kharisma tiap tiap kerajaan. Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Ayam sabung kerajaan Bone .

Kekalahan tersebut membuat Raja Gowa merasa terpukul dan malu . Tragedi ini dipandang sebagai peristiwa siri' oleh Kerajaan Gowa . Lain halnya dengan Kerajaan Bone , kemenangan yang di berikan oleh Manu Bakkana Bone memberikan dampak positif yang sangat besar , bahkan kerajaan kecil di sekitar Kerajaan Bone menyatakan diri untuk bergabung dengan Kerajaan Bone tanpa tekanan militer .

Saat ini sabung ayam dijadikan sebagai hiburan masyarakat daerah dalam upacara tertentu bahkan sebagian masyarakat melakukan sabung ayam atas dasar kesenangan semata . Melihat dari sejarahnya juga sabung ayam dijadikan alat untuk bertaruh yang lebih dikenal dengan judi ayam atau judi sabung ayam yang marak di lakukan di Indonesia .





0 comments:

Post a Comment